Awal cerita dari buku ini
mengisahkan tentang suatu moment yang sangat berkesan buat Chairul Tanjung (CT)
dimana ia diberitahukan oleh ibunya bahwa uang kuliah yang telah di berikan
kepadanya adalah uang hasil menjual kain halus. Mengetahui hal tersebut maka ia
pun kemudian bertekad untuk tidak lagi memberatkan orang tuanya dan akan
membiayai sendiri kuliahnya di FKG UI yang saat kejadian itu masih duduk di
semester 1. Cerita pun berlanjut menilik masa lalunya yang sebenarnya juga
bukan berasal dari keluarga yang miskin karena sebelumnya mereka sempat
memiliki beberapa perusahaan percetakan dan showroom mobil. Namun karena tidak
setuju dengan pemerintahan orde baru maka usaha pun menjadi bangkrut dan
tinggallah mereka kemudian di gang abu, jakarta pusat yang menurut penuturan CT
waktu itu merupakan salah satu daerah paling kumuh serta kantong kemiskinan di
Jakarta.
Pada kalimat-kalimat selanjutnya lebih banyak menyenangkan bagi mereka yang ingin mengetahui bagaimana kisah CT membangun kerajaan bisnisnya, karena setelah berkisah tentang keluarganya, ia mulai berkisah bagaimana ia memulai bisnisnya di bawah tangga kampus UI yang waktu itu masih di salemba. Ia bercerita walaupun terkesan melompat-lompat menurut saya karena tampaknya banyak moment berkesan yang ingin ia sampaikan pada saat awal ia membangun kariernya. Moment membangun karier inilah yang kemudian menjadi salah satu bagian yang cukup banyak dibahas mulai dari bagaimana ia berhubungan baik dengan para petinggi kampus, sehingga sedikit banyak usahanya menjadi lancar sampai bagaimana ia membagi waktu diantara belajar sebagai mahasiswa, memulai bisnis dan kehidupan kesehariannya dimana ia menggambarkan diri sebagai seorang yang supel dan mempunyai banyak teman. Bagian selanjutnya dari buku ini mengisahkan proses pengakusisian Bank Mega yang menjadi tonggak lonjatan usahanya, hingga membangun Trans TV, kemudian mengakuisisi Trans 7 hingga yang menjadi polemik seperti pembelian saham Carrefour pun ia jelaskan di buku ini.
Bahasa
penuturan yang digunakan cukup menarik untuk di baca karena sederhana dan mudah
dicerna untuk berbagai kalangan. Dari setiap kalimat yang ada saya membaca
bahwa melalui buku ini CT ingin mengajak setiap orang yang membaca bukunya
untuk kurang lebih mengikuti jejaknya sebagai pengusaha karena setidaknya ada
visi-visi yang jelas ingin ia sampaikan terkait dengan jiwa wirausaha di
Indonesia yang sedang berkembang pesat ini. Pada moment - moment ini tampaknya
beliau juga ingin berbagi salah satu filosofi/ideologi yang menjadi
kebanggannya yaitu "MENJADI PENGUSAHA BUKAN KARENA BAKAT ATAU KETURUNAN
TETAPI KARENA KEMAUAN DAN KEMAMPUAN YANG TERUS DILATIH" . Hal lain yang
menjadi perhatian dalam buku ini adalah bagaimana ia secara tidak langsung
mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang-orang
yang berpengaruh terhadap kehidupannya serta bagaimana kerasnya perjuangan
beliau untuk mencapai posisi yang sekarang sudah diraihnya tersebut.
Meskipun tampak sempurna namun buku ini mempunyai beberapa hal yang
mengganjal, karena ada beberapa bagian yang terlalu mengesankan akan
keberhasilan yang diraih terlalu diekspose secara berlebihan serta
testimoni yang di sampaikan ingin membuat CT menjadi malaikat yang sempurna
dimata pembacanya. Saya bahkan saat membaca buku ini sempat merasa lega ketika
ada bagian dimana Ia menceritakan pernah bersikap emosional hingga menggebrak
meja kerja, hal ini saya rasa akan cukup mengimbangi kisah sebelumnya
diceritakan perjalanan kariernya tampak begitu mulus walaupun menceritakan
kejadian yang sangat penuh perjuangan.
Secara pribadi saya menyarankan agar
membaca buku ini karena memang sangat menginspirasi, apalagi bagi mereka yang
sedang meniti karier dalam dunia bisnis yang terkenal penuh dengan perjuangan
dan kerja keras. Dengan membaca buku ini mungkin kita akan sedikit banyak
mengambil pelajaran yang ingin disampaikan CT melalui bukunya. Walaupun saya
membaca buku ini hanya dari hasil meminjam namun selayaknya memang jika kita
mempunyai uang untuk membeli masing-masing sebagai penghargaan bagi beliau yang
mungkin dalam waktunya yang serba sibuk menyempatkan diri menyusun biografi
yang mungkin ingin dipersembahkan kepada kita semua. Akhri kata terima kasih
Allah swt atas kesempatan yang diberikan untuk membaca buku ini dan terima
kasih juga untuk Bapak Chairul Tanjung atas berbagi pengalamannya yang
menginspirasi, semoga nanti kita bisa bekerja sama.,.,., aamiinn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar